728x90 AdSpace

  • Latest News

    20 March 2012

    Catatan #21 Bakso yang Kedinginan

    Catatan Nuraenun
    [Kelas V MI Alhidayah Ciseel]

    Jumat, 13-05-2011
    Pagi-pagi aku bangun pukul 05.10 WIB aku langsung mandi lalu memakai baju kaos, menyisir rambut lalu memakai kerudung lalu aku sarapan pagi setelah itu memasukkan buku ke dalam tas tidak lupa bawa air putih lalu memakai sepatu setelah itu aku berangkat ke sekolah tiba di sekolah aku bermain bersama teman-teman setelah itu bel masuk berbunyi aku langsung masuk ke kelas lalu ketua kelas menyiapkan lalu kami berdoa setelah itu kami mulai pelajaran kesatu dan kedua selesai bel istirahat berbunyi dan kami keluar kelas dan kami bermain lagi bersama teman-teman beberapa saat kemudian bel pulang berbunyi kami semua pulang ke rumah tiba di rumah aku mengucapkan salam kepada ibu dan mencium tangan ibu setelah itu aku ganti baju lalu makan siang setelah makan siang cuci piring.
    Pada pukul 01.15 aku langsung mandi karena akan ada drama Saijah Adinda setelah mandi aku ke rumahnya Elah setelah itu kami ke depan panggung melihat sulapnya Mas Sigit aku sangat senang melihatnya.
    Setelah semuanya siap kami berangkat ke kantor. Tiba di sana Pak Ubai memperingatkan yang ikut drama harap ke kelas satu untuk mempersiapkan Suryati memakai kebaya dan sarung karena dia adalah Adinda kecil dan Yani yang jadi Saijah kecil Pipih jadi Adinda yang sudah besar dan Yudin yang jadi Saijah besar dan aku adalah yang bermain kucing-kucingan.
    Drama pun dimulai kami memasuki lapangan lalu mulai bermain kucing-kucingan. Setelah itu si Unang memberi tahu bahwa kerbau Saijah dibawa oleh demang, dll. Ceritanya sangat banyak aku sampai tidak sadar bahwa cerita dramanya sudah selesai. Setelah dramanya selesai kami pun pulang.
    Sabtu, 14-05-2011
    Pagi-pagi aku bangun pukul 05.25 aku langsung mandi lalu menggosok gigi selesai mandi aku nyamperin Elah setelah itu kami berangkat yoga di sana teman-teman yang lain sudah siap lalu kami dan teman-teman berangkat yoga tiba di sana Mas Sigit mulai gerakan-gerakan selesai yoga lalu kami pulang siap-siap untuk berangkat. Aku membawa tas lalu mengambil kartu peserta setelah itu kami berangkat menuju Cangkeuteuk katanya mobilnya menunggu di sana sesampainya di sana ternyata mobilnya tida ada dan ada yang memberitahu bahwa mobilnya berada di Cengal jadi terpaksa kami ke Cengal di perjalanan kakiku sakit ternyata kakiku lecet lalu aku meminjam kaos kaki kepada Nuraeni tapi masih sakit jadi kaos kaki itu aku berikan kepada Nuraeni dan sepatu itu terpaksa aku pegang tiba di tanjakan aku ketinggalan karena aku sudah tak kuat untuk berjalan jadi aku jalannya pelan-pelan aja sesampainya di aspal baru mobilnya tidak ada jadi terpaksa kami jalan kaki lagi sesampainya di pertigaan kebun ternyata mobilnya berada di sana aku langsung naik sambil nungguin Pak Ubai datang.
    Sambil menunggu Pak Ubai datang ada yang mau membeli permen dulu, ada yang menulis dan ada yang duduk-duduk. Karena aku tidak membeli permen dulu aku membeli permen ke Si Irman karena dia membeli permen banyak. Setelah itu Pak Ubai datang lalu kami mulai berangkat tapi ternyata mobilnya berdesakan. Ketika mobilnya ngebut kami semua menjerit karena mau jatuh jadi aku duduk saja karena duduk itu lebih aman ketika sampai di Sajira mobilnya diduakan karena terlalu berdesakan setelah mobilnya berjalan lagi aku duduk lagi ada yang menyanyi dan ada yang bersorak gembira ketika sampai di Kopi tiba-tiba ada polisi lalu Pak Polisi memberhentikan mobil dan Pak Ubai langsung turun. Dan kata Pak Polisi, “Ini mobil barang jangan dipakai manusia.”
    Setelah itu kami berangkat lagi lalu tiba di aula Multatuli kami beristirahat sejenak lalu makan siang bersama aku makan siangnya dengan Mariah, Elah, Ucu, dan Herti. Tapi Herti tidak mau makan katanya perutnya mual kami mencoba merayu tapi Herti tidak mau lalu Mas Sigit menghampirinya kata Mas Sigit, “De, kamu kenapa?” Herti tidak menjawab lalu Mariah yang menjawab katanya dia mual dan tidak mau makan lalu Mas Sigit mengambilkan minyak kayu putih lalu dioleskan kepusernya dan setelah itu kami sudah kenyang dan Herti tidak mau makan siang lalu kami beristirahat sebentar.
    Ketika kami jalan-jalan Mbak Esther mengajak kami foto bersama. Setelah itu kami berangkat lagi untuk berkeliling aku membawa pulpen dan buku.
    Kami semua berkeliling aku melihat anak-anak menyanyi lalu kami terus berjalan kami tiba di rumah Multatuli yang dulu ketika melihat ke dalam aku sangat terkejut melihat di dalamnya banyak sampah serta buku-buku bekas dll.
    Setelah itu kami jalan lagi lalu kami sampai di SD Multatuli kepala sekolah SD Multatuli adalah bapak Jaya Sonjaya ketika Elah menulis di bangku yang ada di halaman sekolah anak-anak berteriak Kak ada kotoran kata anak-anak itu. Lalu aku membeli dulu di kantin sekolah SD Multatuli. Setelah itu kami berjalan lagi lalu sampai di Bank BRI terus kami jalan lagi lalu ada kantor pos kami terus jalan lalu kami sampai di Sungai Ciujung jembatan dua yang satu jembatan kereta airnya berwarna kuning di sana ada orang gila ketika dia melihat ke arah kami matanya melotot kami lari ke Pak Ubai lalu kami meneruskan perjalanan aku melihat apotek Multatuli didirikan bapak Suandi di sana aku membeli strawberry lalu kami meneruskan perjalanan kami sampai di perpustakaan Saijah Adinda aku duduk sebentar lalu aku keluar lagi lalu aku duduk di teras ketika aku melihat kakiku ternyata kakiku lecet.
    Aku membuka plastik strawberry untuk mencoba dan Elah aku beri ternyata rasanya asam lalu kami melanjutkan perjalanan lagi tiba-tiba hujan turun kami lari. Aku hampir ketinggalan karena kakiku sakit lalu aku membuka sandalku aku mengejar teman-teman akhirnya sampai juga di aula Multatuli aku istirahat sebentar setelah istirahat dan hujan sudah reda kami pulang lalu naik mobil lagi di perjalanan kami bernyanyi tiba-tiba hujan turun lagi kami memasang terpal lalu aku memegang terpal. Kerudungku kotor kena terpal aku dan Elah tidur lalu kami sampai di Ciminyak aku membeli bakso dulu lalu kami naik lagi tiba di lapangan Cikadu lalu kami turun karena mobilnya tidak bisa ke Cikadu karena hujan sangat deras. Bibirku membiru karena dingin teman-temanku ada yang menjemput pakai motor. Aku terus berjalan bersama Ucu, Mariam, Herti, dan Iis tiba di sungai kami berhenti sejenak lalu aku menyeberang sungai aku hampir jatuh karena dingin dan gelap karena sudah malam lalu tiba di sebuah rumah kami berhenti dulu lalu jalan lagi tiba di sawah bapak menjemput membawakan payung katanya Herti juga membawa payung sesaat kemudian hujan reda aku memberikan payung kepada bapakku.
    Lalu aku sampai di rumah di sana ada adikku, Nani, Jasti, ibu dan Kak Mulyana. Dia adalah adik ibu dan juga Jasti aku langsung mandi dan setelah mandi aku ganti pakaian lalu membuka tas dan kami memakan strawberry dan kue yang aku beli di pasar. Lalu aku tidur sejenak lalu dibangunkan oleh ibu untuk makan aku makan bakso yang kedinginan saat aku kehujanan setelah makan aku tidur lagi.
    Minggu, 15-05-2011
    Pagi-pagi aku bangun pukul 05.25 WIB
    Aku langsung mandi dan ganti baju setelah ganti baju merapikan tempat tidur lalu mengasuh adik. Aku tidak ikut ke Baduy karena kakiku sakit aku melihat teman-teman yang ke Baduy lalu aku mengasuh adikku sambil bermain ke rumahnya Elah ternyata Elah juga tidak ikut dan juga Elis perempuan yang sepantaran denganku yang ikut hanya Arsiah.
    Setelah sore aku mandi lalu memakai baju setelah itu aku ke terasnya Iis lalu aku ke rumahnya Elah, setelah beberapa saat yang di Baduy sudah datang lalu azan maghrib lalu aku pulang ke rumah berwudhu setelah itu aku shalat maghrib lalu mengaji setelah itu keluar rumah aku melihat film waktu drama lalu melihat film Max Havelaar aku tidak melihat sampai selesai karena ngantuk aku pun tidur.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Catatan #21 Bakso yang Kedinginan Rating: 5 Reviewed By: mh ubaidilah
    Scroll to Top